Setiap tanggal 22 desember, seluruh dunia memperingati HARI IBU. Maka, di sosial media baik twitter, facebook hingga televisi banyak beredar tayangan dan ucapan tentang hari ibu.
Sebenarnya mereka yang mengucapkan hari ibu pada 23 desember melalui sosial media tidak salah. Mungkin mereka punya alasan tersendiri untuk mengekpressi kan nya.
Saya sendiri tak pernah mengucapkan kalimat tertentu untuk ibu saya pada tanggal 22 desember, Saya hanya memanjatkan doa terbaik saya untuk ibu dan almarhum bapak saya, dan untuk keluarga selepas melaksanakan sholat, maupun ketika moment-moment doa yang di ijabahi seperti ketika hujan dan sedang dalam perjalanan.
Saya juga orang yang tidak biasa mengucapkan langsung ” Ilove You mak” atau kata-kata lain nya. Namun, Bukan berarti tidak menyayangi mamak saya, Bahkan Rasa Sayang saya kepada ibunda saya sangaaaaaaaat lah besar, mengapa tidak ? Bayangkan saja ibunda saya seorang single ditinggal meninggal oleh suami nya ketika masih sangat muda, Dan bapak saya meninggalkan anak nya 7 orang yang masih-masih kecil. Saat itu yang paling besar adalah masih kelas SMA, dan saya anak kelima masih berumur 5 tahun.
Bagi saya Ibu saya adalah seorang yang sangat sangat luar biasa, memulai semua nya dari NOL, Ibu saya mulai berpikir keras untuk menyambung hidup sendiri nya dan menghidupkan anak nya 7 orang yang masih-masih kecil. Karena memang bapak saya tidak meninggalkan harta gono-gini, tapi hanya menitipkan HARTA YANG SANGAT BERHARGA yaitu buah hati nya 7 orang ke mamak yaitu 3 Kakak saya, 1 abang saya, saya, dan kedua adik saya yang tidak mengenal ayah nya karena mereka masih bayi ketika itu.
Saya sendiri tidak tahu banyak tentang bapak saya, yang saya tahu itupun dari saudara saudara saya, bahwa bapak saya adalah mantan pemain film dulu di jakarta, cover boy di majalah terkenal di jakarta dan sempat menjadi pegawai imigrasi di soekarno hatta sebelum akhirnya kembali ke aceh menikahi mamak saya dan menjalani bisnis nya sebagai kontraktor di aceh.
Jika Menceritakan tentang kehidupan ku memang ga habis-habis nya. karena memang perjalanan hidup saya sendiri sejak SD sudah merantau ke Medan dan tinggal bersama keluarga kakak bapak saya. Belum lagi cerita saya ketika bersekolah di pesantren selama 6 tahun yang penuh menyisakan kisah seru, sedih, pahit, pahit, dan pahit.
Pada intinya walaupun banyak yang tidak mengucapkan kata-kata khusus pada hari ibu, Bukan berarti mereka tidak menyayangi nya. Mungkin mereka, saya juga termasuk yang punya cara tersendiri untuk membahagiakan dan mengekpressikan Rasa sayang terhadap ibunda.
mengucapkan sayang terhadap ibu di sosial media ketika MOTHER DAY tidak salah, tidak mengucapkan nya juga tidak salah. YANG SALAH ADALAH KETIKA KITA TAK MENYAYANGI DAN MEMPERDULIKAN IBU KITA.
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
SAYANGI IBU MU, AYAH MU, SELAGI MASIH ADA. JANGAN SAMPAI KAMU MENYESALI NYA KETIKA MEREKA SUDAH MENINGGAL KAN MU!!.
I Love You Mother, Aku banyak belajar tentang Kerja Keras dari mu, aku banyak belajar tentang kesetiaan dari mu, aku banyak belajar tentang kehidupan dari mu. Dan semua itu tak akan pernah di ajarkan di kampus mana pun, Kau adalah DOSEN KEHIDUPAN TERBAIK. Terima Kasih.
Razi Ramadhan, Anak ke 5 dari 7. dari July Astuty & Anton Sukardinata.